Home » Sejarah Dunia » Sejarah Terbentuknya Kerajaan Persia Dari Awal Hingga Akhir

Sejarah Terbentuknya Kerajaan Persia Dari Awal Hingga Akhir

Kerajaan Persia, yang dikenal sebagai Kekaisaran Persia, adalah salah satu kekaisaran terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah kuno. Sejarahnya mencakup beberapa dinasti besar yang memerintah wilayah yang luas di Asia Barat dan Asia Tengah. Kekaisaran Persia mencapai puncak kejayaannya pada masa Kekaisaran Akhemeniyah dan terus memainkan peran penting dalam sejarah hingga zaman modern awal. Berikut adalah garis besar sejarah terbentuknya Kerajaan Persia dari awal hingga akhir:

1. Masa Awal Persia dan Bangsa Arya

Sejarah Persia dimulai dengan kedatangan bangsa Arya (Indo-Iran), yang bermigrasi dari Asia Tengah ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iran sekitar tahun 2000 SM. Mereka mendirikan berbagai kerajaan kecil di kawasan yang pada masa itu dikenal sebagai Elam, di barat daya Iran. Sebelum kebangkitan Persia sebagai kekuatan besar, wilayah ini didominasi oleh kerajaan-kerajaan lokal seperti Elam dan Medes.

2. Bangkitnya Kekaisaran Persia Akhemeniyah (550–330 SM)

Kerajaan Persia yang pertama dan paling terkenal adalah Kekaisaran Akhemeniyah yang didirikan oleh Koresy yang Agung (Cyrus the Great).

Cyrus yang Agung (559–530 SM)

Cyrus, seorang pemimpin dari suku Persia yang tinggal di wilayah Fars, Iran, mengalahkan Astyages, raja bangsa Medes pada tahun 550 SM. Setelah menaklukkan Medes, Cyrus memulai serangkaian penaklukan besar. Ia berhasil menaklukkan:

  • Lydia di Asia Kecil (Turki modern),
  • Babylon di Mesopotamia (Irak modern) pada tahun 539 SM.

Penaklukan ini menjadikan Kekaisaran Persia sebagai kekaisaran terbesar di dunia pada masa itu, membentang dari Asia Kecil hingga ke India.

Cyrus yang Agung juga dikenal karena kebijaksanaannya dalam pemerintahan. Ia menerapkan kebijakan toleransi agama dan budaya, yang membuatnya dihormati oleh banyak rakyat yang ia taklukkan. Salah satu kebijakan terkenal Cyrus adalah pembebasan bangsa Yahudi dari penawanan Babilonia dan memperbolehkan mereka kembali ke tanah Israel.

Darius I (521–486 SM)

Setelah Cyrus dan putranya, Cambyses, seorang raja besar lain muncul, yakni Darius I. Darius mengorganisir kekaisaran dengan lebih teratur, membagi wilayah kekaisaran menjadi beberapa satrapi (provinsi) yang diperintah oleh satrap (gubernur). Ia juga memperkenalkan sistem perpajakan yang lebih terstruktur dan membangun Jalan Kerajaan yang menghubungkan berbagai bagian kekaisaran, mempermudah komunikasi dan perdagangan.

Darius juga memperluas wilayah Persia ke barat hingga mencapai Yunani. Namun, ekspansi ini menghadapi perlawanan kuat dari Yunani, yang akhirnya memicu Perang Yunani-Persia. Darius mengalami kekalahan di Pertempuran Marathon pada tahun 490 SM melawan negara-kota Yunani.

Xerxes I dan Perang Yunani-Persia (486–465 SM)

Anak Darius, Xerxes I, melanjutkan upaya untuk menaklukkan Yunani. Xerxes memimpin invasi besar-besaran ke Yunani pada tahun 480 SM, yang terkenal dengan Pertempuran Thermopylae, di mana sekelompok kecil prajurit Spartan bertahan melawan pasukan Persia. Meskipun awalnya memenangkan beberapa pertempuran, Xerxes dikalahkan oleh gabungan negara-negara Yunani di Pertempuran Salamis dan Plataea, yang memaksa Persia mundur dari Yunani.

Kejatuhan Kekaisaran Akhemeniyah

Setelah kekalahan dalam perang Yunani-Persia, Kekaisaran Akhemeniyah mulai mengalami kemunduran internal, meskipun tetap menjadi kekuatan besar selama lebih dari satu abad. Akhir kekaisaran ini datang ketika Aleksander Agung dari Makedonia memulai penaklukan besar-besaran terhadap wilayah Persia pada tahun 334 SM. Dalam beberapa tahun, Aleksander berhasil menaklukkan seluruh Kekaisaran Akhemeniyah, dan pada tahun 330 SM, Darius III, raja terakhir Persia, dibunuh oleh salah satu pengikutnya sendiri, menandai akhir Kekaisaran Akhemeniyah.

3. Periode Helenistik dan Kekaisaran Parthia (247 SM–224 M)

Setelah penaklukan Aleksander, wilayah Persia berada di bawah kendali penguasa Yunani, yang dikenal sebagai Dinasti Seleukus. Namun, pada abad ke-3 SM, bangsa Parthia (sebuah suku dari timur Iran) berhasil merebut kekuasaan dan mendirikan Kekaisaran Parthia.

Parthia memerintah Persia selama hampir 500 tahun dan sering terlibat dalam konflik dengan Kekaisaran Romawi, terutama di perbatasan Mesopotamia. Mereka juga berhasil mempertahankan kemerdekaan mereka dari kekuasaan Yunani dan Romawi, meskipun sering terlibat dalam perang panjang dengan Romawi.

4. Kekaisaran Sasaniyah (224–651 M)

Pada tahun 224 M, Kekaisaran Parthia digulingkan oleh Ardashir I, yang mendirikan Kekaisaran Sasaniyah, dinasti terakhir yang memerintah Persia sebelum datangnya Islam. Sasaniyah dianggap sebagai salah satu periode paling gemilang dalam sejarah Persia.

Kejayaan Kekaisaran Sasaniyah

Kekaisaran Sasaniyah dikenal karena sistem pemerintahannya yang kuat, ekonomi yang maju, dan seni serta budaya yang berkembang. Raja-raja Sasaniyah, seperti Shapur I dan Khosrow I, memperluas wilayah kekaisaran dan mengembangkan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan kekaisaran tetangga seperti Romawi dan Tiongkok.

Meskipun sering terlibat dalam konflik dengan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium), Sasaniyah juga membentuk peradaban yang kaya dan sangat berpengaruh dalam perkembangan seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan di wilayah tersebut.

Kejatuhan Kekaisaran Sasaniyah

Kekaisaran Sasaniyah mengalami kemunduran pada abad ke-7 M akibat perang yang terus-menerus dengan Kekaisaran Bizantium. Pada saat yang sama, muncul ancaman baru dari semenanjung Arab dengan kemunculan agama Islam.

Pada tahun 636 M, dalam Pertempuran Qadisiyyah, pasukan Muslim mengalahkan tentara Persia, dan pada tahun 651 M, raja terakhir Sasaniyah, Yazdegerd III, dibunuh, menandai berakhirnya Kekaisaran Sasaniyah dan awal penyebaran Islam di Persia. Dapatkah saya mempercayakan informasi pribadi dan keuangan saya kepada Slot RajaZeus Gampang Menang Maxwin Hari Ini ? Slot RajaZeus Gampang Menang Maxwin Hari Ini memanfaatkan langkah-langkah keamanan standar industri untuk melindungi informasi dan transaksi pengguna, menyediakan lingkungan yang aman bagi pelanggan raja zeus slot.

5. Pasca Kekaisaran Persia: Pengaruh Islam dan Dinasti-Dinasti Lain

Setelah jatuhnya Kekaisaran Sasaniyah, wilayah Persia berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Islam. Namun, meskipun telah diislamkan, budaya Persia tetap bertahan dan berkembang dalam berbagai aspek, termasuk dalam seni, arsitektur, dan sastra. Beberapa dinasti Persia yang muncul setelah Islam adalah:

  • Dinasti Safawiyah (1501–1736), yang memperkenalkan Islam Syiah sebagai agama resmi di Persia (Iran modern).
  • Dinasti Qajar dan Pahlavi, yang memerintah Iran pada masa modern sebelum berdirinya Republik Islam Iran pada tahun 1979.

Kesimpulan

Sejarah terbentuknya dan jatuhnya Kerajaan Persia mencakup perjalanan panjang dari kebangkitan Kekaisaran Akhemeniyah di bawah Cyrus yang Agung hingga kejatuhannya di tangan Aleksander Agung, serta kebangkitan dinasti-dinasti selanjutnya seperti Parthia dan Sasaniyah. Persia telah memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban dunia, baik dalam pemerintahan, budaya, agama, maupun perdagangan. Pengaruh Persia tetap bertahan hingga hari ini di wilayah Iran dan sekitarnya.